Senin, 31 Mei 2021

USAHA ATAS NAFI ISBAT

 


USAHA ATAS NAFI ISBAT


Usaha atas Nafi Itsbat (Meniadakan yang lain dan hanya membenarkan Allah) 


Meyakini Kekuasaan Allah ada yang :


1. Dengan Asbab :

menciptakan manusia hasil dari perkawinan manusia (Sunnatullah)


2. Tanpa Asbab :

menciptakan manusia tanpa ibu dan bapak seperti Adam AS


3. Berlawanan Asbab :


menciptakan manusia bertentangan dengan asbab, Isa AS lahir dari ibu yang suci, onta nabi sholeh yang lahir dari batu, tongkat nabi Musa AS menjadi ular.


Meyakini bahwa :


1. Allah Khaliq : Allah yang menciptakan

2. Allah Malik : Allah yang bertanggung jawab atas pemeliharaan ciptaannya

3. Allah Razieq : Allah pula yang menjamin Rizki CiptaanNya


Meyakini bahwa :


1. Mahluk itu adalah ciptaan Allah

2. Sifat pada mahluk ini Allah yang memberikan

3. Allah kuasa merubah sifat pada mahluk

4. Sifat pada mahluk hanya setetes sifat di dalam khazanah Allah


Contoh :


Api itu adalah mahluk Allah. Sifat panas pada Api adalah Allah yang memberikan. Allah kuasa merubah sifat panas pada Api seperti Apinya Nabi Ibrahim AS yang menjadi sejuk. Sifat yang ada pada Api ini dibanding dengan sifat-sifat yang masih ada dalam khazanah Allah hanya seperti satu tetes air di lautan.


Meyakini bahwa :


1. Allah mampu memberikan manfaat dengan mahluk

2. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa seizin Allah

3. Allah tidak berhajat pada mahluk, tetapi mahluk berhajat pada Allah

4. Allah mampu memberikan manfaat tanpa mahluk


contoh :


“ Allah dapat menyembuhkan penyakit dengan obat. Obat tidak bisa menyembuhkan penyakit tanpa izin dari Allah. Obat adalah mahluk, dan mahluk tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Obat dapat menyembuhkan penyakit karena ada izin dari Allah. Tetapi Allah tidak memerlukan obat dalam menyembuhkan penyakit. Allah berkuasa menyembuhkan penyakit dengan obat ataupun tanpa obat.”


“ Allah dapat menghilangkan haus dengan air. Namun Air tidak bisa menghilangkan haus tanpa izin dari Allah. Air adalah mahluk, dan mahluk tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk yang berhajat pada Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Air dapat menghilangkan haus karena ada izin dari Allah. Allah mampu menghilangkan haus tanpa air.”


“ Allah mampu menggunakan Api untuk membakar. Tetapi Api tidak bisa membakar tanpa izin dari Allah. Api mahluk, dan mahluk tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Api dapat membakar karena ada izin dari Allah. Allah berkuasa membakar tanpa api.”


• Meyakini bahwa :


1. Mahluk tidak bisa, Allahlah yang melakukannya

2. Mahluk untuk bisa berhajat pada Allah, Allah melakukannya tidak berhajat pada mahluk

3. Jika Allah berkehendak dapat dengan mahluk, jika Allah berkehendak bisa tanpa mahluk

4. La illaha Illallah


Contoh :


“Api tidak bisa membakar, Allah yang membakar. Api untuk membakar berhajat pada Allah. Allah membakar tidak berhajat pada api. Jika Allah berkehendak Allah bisa membakar dengan api, jika Allah berkehendak Allah bisa membakar tanpa Api. Jika Allah berkehendak ada api tapi tidak terbakar-bakar. La Illaha Illallah.”


“Pesawat tidak bisa mengantar manusia, Allahlah yang mengantar manusia. Pesawat untuk bisa mengantar manusia berhajat pada Allah. Allah untuk mengantar manusia tidak berhajat pada pesawat. Jika Allah berkehendak Allah bisa mengantar manusia dengan pesawat, jika Allah berkehendak Allah bisa mengantar manusia tanpa pesawat. La Illaha Illallah”


“Air tidak bisa menghilangkan haus, Allah yang menghilangkan haus. Air menghilangkan haus berhajat pada Allah. Allah menghilangkan haus tidak berhajat pada air. Jika Allah bekehendak Allah bisa menghilangkan haus dengan air, jika Allah berkehendak Allah bisa menghilangkan haus tanpa air.”


Ulama katakan : “Awalluddeen Ma’rifatullah” artinya awal beragama adalah mengenal Allah. Istilah Umum : “Tak kenal tanda tak sayang” maksudnya kenal terlebih dahulu baru rasa sayang datang. Jadi tugas pertama yang perlu kita fikirkan adalah bagaimana kita bisa mengenal Allah terlebih dahulu karena itu adalah awal dari suatu rasa cinta kita. Dengan mengenal Allah maka akan datang rasa cinta kita kepada Allah. Jika kita sudah cinta kepada Allah baru kita fikirkan bagaimana caranya mendatangkan cinta Allah kepada kita. Namun untuk bisa mengenal Allah, maka kita harus mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Cara terbaik untuk mengenal Allah adalah dengan Pengenalan Diri bahwa kita ini hanya”Hamba” dan Allah adalah “Khaliq”. Contoh :


1. Kita ini Fana ( dari tiada ) dan hanya Allah yang Nyata ( yang ada )

2. Kita ini tidak bisa berbuat dan hanya Allah yang bisa berbuat

3. Kita ini salah dan hanya Allah yang benar

4. Kita ini hina dan hanya Allah yang mulia, etc.


Inilah hakekat dari kalimat : “ La Illaha Illallah” = kalimat Nafi Istbat


Nabi SAW bersabda Mahfum :


“Barang siapa yang menyatakan perang kepada kekasihKu, Aku akan menyatakan perang kepadanya. Tidak ada jalan yang lebih Aku sukai dari hamba-hambaku yang ingin mendekatkan dirinya kepadaKu selain dari mengerjakan perkara-perkara yang Aku Wajibkan. Namun hamba-hambaKu senantiasa juga melaksanakan yang Aku Sunnatkan, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya maka Aku akan menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku akan menjadi mulutnya yang dengannya ia berbicara, aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia melangkah, dan aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memukul. Jika ia berdoa kepadaku niscaya pasti akan aku kabulkan.”