Kamis, 16 Juni 2016

Musyawarah Dan Adab-Adab Dalam Musyawarah

Musyawarah Dan Adab-Adab
Dalam Musyawarah

Bismillaahirrahmaanirrahiim . .

Sudah 15 abad yang lalu Islam mengajarkan musyawarah sebagai lembaga untuk berunding dalam memecahkan persoalan bersama, atau membahas sesuatu untuk memperoleh suatu keputusan bersama.

Secara jelas dan terdapat bukti tekstual bahwa Islam yang pertama kali mengajarkan musyawarah ( jauh sebelum lahirnya ide demokrasi ). Musyawarah berasal dari kata syawaraè yusyawiru è musyawaratan,yang artinya “berunding”.

Allah SWT berfirman :
“ Dan bagi orang-orang yang mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan MUSYAWARAH di antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagain rizki yang Kami berikan kepada mereka” ( Q.S. Asy-Syura:38).

Maulana ilyas rah.a berkata “Musyawarah adalah perkara yang besar.Allah Swt berjanji apabila kalian duduk ber Musyawarah dan bertawakal kepada Allah Swt ,maka sebelum kalian berdiri ,kalian akan mendapat taufik ke jalan yang lurus.”

Musyawarah adalah azas dari usaha dakwah ini yang akan menjadi ruh dalam setiap pengorbanan.pengorbanan tanpa Musyawarah akan sia-sia.tanpa Musyawarah maka ijtima “iyyat kerja akan hilang dan pertolongan Allah Swt.Akan menjauh,karena nusralullah akan datang melalui kebersamaan umat ini.

Musyawarah adalah pengganti turunnya wahyu yang tidak akan turun lagi ,usaha ini tidak mengharap bantuan dari dunia tetepi semata-mata hanya pertolongan dari Allah Swt.
Dengan Musyawarah kesatuan hati akan terwujud dan akan meningkatkan pikir.

Ijima iyyat bukan berkumpulnya sekelompok orang,tetapi adanya kesatuan hati,pikir,dan gerak sebagai mana dalam shalat berjamaah.ketika shalat seluruh jamaah satu hati (tawajuh),satu pikir (khusyu) dan satu gerak dan ini akan terwujud jika memiliki sifat itsar (mengutamakan orang lain daripada diri sendiri) dan tawadhu (merasa orng lain lebih baik daripada diri sendiri).

Maulana I”namul rah a berkata :

  • Musyawarah adalah berkumpul ,berpikir dan mentaaati keputusan.seluruh anbiya a.s biasa duduk dan berpikir.Rasullullah Saw masuk ke gua hira duduk berpikir dan menerima wahyu.dimana ada kerisauan disitu ada petunjuk Allah Swt.
  • Karena seekor ayam mau mujahadah duduk mengerami telurnya maka telurnya pun mendapat ruh dan hidup sehingga jika kita mau duduk dalam Musyawarah maka Allah Swt akan bukakan jalan pemecahan.
  • Sebelum waktu Musyawarah diadakan para ahli musyawarah banyak berdoa dan menangis agar Allah Swt memberikan keputusan terbaik dan tetap tawajjuh dalam Musyawarah.apabila di dalam Musyawarah terjadi kerusakan ini maka keruakan ini akan akan wujud ke seluruh alam.
  • Kerja ini adalah kerja Nabi Rasullullah Saw tidak bekerja sendirian tetapi bekerjasama dengan para sahabat r.a sehingga mereka semua mendapat tarbiyah dari Allah Swt maka betulkan niat hanya mencari keridhaanNya agar Allah Swt memberi tarbiyah yang sama.
  • sasaran Musyawarah adalah bagaimana agar setiap usulan dengan mudah dan senang hati diterima oleh Musyawirin.setiap usul dan keputusan harus jelas terbentang di hadapan seluruh ahli Musyawarah agar tidak terjadi perpecahan dan selama hal itu merupakan yang terbaik untuk umat.
  • Tidak menyimpan prasangka dalam Musyawarah , seluruhnya harus di bentangkan dan di ajukan. Bila banyak usulan yang muncul berarti pikir jamaah bertambah.
  • Setan selalu berusaha menggoda manusia begitu pun dalam Musyawarah.Setan selalu menggoda untuk memberi usul dengan paksa.Setan brusaha agar kita memandang remeh usulan yang lain dan berusaha agar kita tidak ikhlas menerima kekeputusan Musyawarah.
  • Adapun usul yang muncul harus di tanggapi dengan hati lapang, bila tidak akan demikian orang tidak akan menganggap penting duduk dalam Musyawarah.
  • Tidak memotong , meremehkan dan menertawakan usul orang lain.Rasullullah Saw berkata kepada Abu Bakar r.a”anggaplah diri kita hina pada setiap mengajukan usul seseorang jangan membicarakan keburukan susul seseorang di belakangnya.bertambah takutlah kepada Allah.bila usul di terima sebaliknya apabila usul tidak diterima bolleh merasa lega”.perbanyaklah bersyukur sepanjang Musyawarah jangan ada maksud yang lain ketika memberikan usul. Kemukakan lah usul semata-mata untuk kepentingan dien.maka Allah Swt akan menjadikan Musyawarah sebagai asbab tarbiyah bagi diri kita sendiri.
  •  Berpikirlah dengan sungguh –sungguh cari kecocokan antara tugas dan pelaksanaanya.jangan sampai orang diberi tugas merasa terbebani. Berikan usul yang terbaik,singkat,jelas dan mampu di amalkan.


ADAB – ADAB DALAM MUSYAWARAH


  • Musyawarah di pimpin oleh seorang amir , sebaiknya amir shaf.sebelum musyawarah ,hendaknya amir mengosongkan hati dan pikirannya dadari rencana yang mungkin akan di putuskan dalam musyawarah.
  • Musyawarah diawali dengan Basmalah ,  Hamdalah , Hendaknya masing – masing berdoa : “allahumma alhimna maro sida umurina wa adidna ming syururi angfusina wa ming syayiati a maalina”. Artinya : “ Ya Allah berilah kami petunjuk ( ilham ) apa yang menjadi urusan kami dan kami berlindung dari kejahatan diri kami dan keburukan perbuatan orang lain” atau Adab dalam bermusyawarah, musyawarah dibuka dengan do’a yang diawali baca “Bismillah”, dan sebaiknya dilanjutkan dengan baca do’a dalam Q.S. Thoha, ayat 25 – 28:” Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku. Dan mudahkanlah untukku urusanku. Dan lepaskanlah kekauan dari lidahku. Supaya mereka mengerti ( memahami ) perkataanku”.
  • Zihin singkat untuk membentuk pikir para musyawirin tentang arti , maksud dan tujuan musyawarah.Timbulnya Jazbah pada setiap ahli musyawarah sehingga tidak ada yang merasa di perintah.
  • Musyawirin menyampaikan Kargozari ( Laporan kegiatan program yang telah di lakukan ).
  • Amir musyawarah meminta usul – usul mulai dari sebelah kanan ke sebelah kiri .Mengajukan usul usul yang terbaik dan setelah usul disampaikan , anggaplah usul orang lain yang terbaik.
  • Apabila usul kita di terima segera ber istigfar , sebab mungkin saja usul itu mendatangkan mudharat bagi orang lain ,sebaliknya jika usulan kita di tolak maka ucapkan Alhamdulillah.
  • Tidak memotong pembicaraan ( interupsi ),tunggulah orang lain selesai bicara dan tidak boleh menguatkan pendapat orang lain.
  • Keputusan bukanlah pada suara yang terbanyak. Kebenaran hanya pada Allah dan Rasul-Nya.hendaknya keputusan sesuai dengan laporan ( kargozari ) atau data yang ada.
  • Tidak mengajukan diri sendiri dalam suatu tugas , kecuali tugas Khidmat dan Mutakallim.
  • Apabila keputusan telah di tetapkan ,maka ini adalah suatu amanah dari Allah SWT dan siap melaksanakannya ( sami”na wa athana ). Menerima keputusan musyawarah sebagai hadiah bukan sebagai beban.
  • Apabila dari hasil musyawarah terjadi hal yang tidak diinginkan maka janganlah berandai – andai.hal ini akan menimbulkan peluang syetan untuk memecah hati kita.
  • Perbedaan pendapat dalam musyawarah adalah rahmat tetapi beda pendapat di luar musyawarah adalah Laknat.
  • Menutup Musyawarah, dilakukan dengan  collingdown, membaca do’a mengakhiri majelis,“Subkhaanakallaahumma, wa bikhammdika Ashadu alla illaaha illaa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik “ “ Maha suci Engkau Ya Allaah, dan dengan memujiMu, aku bersaksi bahwatiada tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampunanMu, dan bertobat padaMu”


Insya Allah Siap Amal…

Baitii Jannatii

خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي
Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya; dan aku adalah yang terbaik bagi keluargaku.” (Hadits shahih. Lihat As-Silsilah Ash-Shahihah)

Tugas kita sebagai orang beriman adalah menghidupkan agama di semua level kehidupan kita ;

1. Menghidupkan agama pada diri sendiri.
2. Menghidupkan agama pada keluarganya (anak dan istri).
3. Menghidupkan agama pada ahli kampung dan sekitarnya.
4. Menghidupkan agama pada umat seluruh dunia.

Untuk mendatangkan kepahaman dakwah pada istri kita maka PERTAMA KALI seorang laki laki harus menjadikan dirinya sebagai "bunga" pada keluarga misalnya dengan cara:

1. Tunaikan sepenuhnya kewajiban syariat seorang suami pada istri dan anaknya.
2. Sabar dan lemah lembut kepada keluarganya.
3. Menjaga penampilan dan kerapian di hadapan istrinya.

Sedangkan amalan yang harus dimulai untuk menghidupkan agama pada rumah kita adalah menghidupkan amalan taklim rumah secara sempurna yang meilputi:

1. Halaqoh tajwid
2. Taklim kitabi (berganti-ganti: fadhilah amal, fadhilah sedekah dan muntakhob)
3. Mudzakaroh 6 sifat
4. Taskil
5. Musyawarah keluarga

Dalam taklim rumah tersebut ditargetkan semua ahli keluarga duduk termasuk bayi yang baru lahirpun dihadirkan dalam majelis taklim. Agungkan majelis taklim di rumah kita dengan pakaian sunnah bukan pakai kaos oblong, ada wudhu dan pakai minyak wangi.
InsyaALLAH bersedia?

6 SIFAT SAHABAT


MUQADDIMAH

? Allah swt meletakkan kejayaan manusia dunia dan akhirat dalam agama yang sempurna seperti yang di bawa oleh Rasulullah saw.

? Umat pada saat ini belum ada kekuatan untuk mengamalkan agama secara sempurna

? Para sahabat r.hum telah dapat mengamalkan agama yang sempurna karena mempunyai sifat-sifat yang memberi kekuatan untuk mengamalkan agama secara kaffah. Enam sifat para sahabat itu adalah :

1. Yakin terhadap kalimah thayyibah,
     لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهَ مُحَمَّدٌرَّسُوْلُاللهِ

2. Shalat khusu` wal khudu`

3. Ilmu ma`a dzikir

4. Ikramul muslimin

5. Tashhihunniyah

6. Da`wah dan Tabligh

6 Sifat Sahabat Nabi SAW (arti, maksud dan cara mendapatkannya)

1. Yakin dengan hakekat kalimat thoyyibah “laa ilaaha illallah muhammadurrasulullah“.

Kalimat ini adalah kalimat syahadat, persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah, melainkan Allah. Maksud dari kalimat ini adalah mengeluarkan keyakinan pada mahluk dari dalam hati kita dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah dalam hati kita.

Adapun keuntungan dari kalimat thayibah bahwa barang siapa yang mati sedangkan dia yakin tidak ada yang berhak disembah selain Allah Swt., maka dijamin masuk surga.

Untuk mendapatkan hakekat kalimat thayibah yakni dengan cara mendawahkan pentingnya iman yakin, Latihan dengan cara memperbanyak membicarakan pentingnya iman dan berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat iman dan yakin.

Adapun maksud dari kalimat Muhammadarrasulullah yakni meyakini hanya satu-satunya jalan untuk mencapai kejayaan dunia dan akherat yaitu dengan cara ikut sunnah Rasulullah saw. Fadlilah kalimat ini bahwa Rosul bersabda  Bersabda barang siapa menghidupkan sunnahku sungguh dia cinta padaku, dan barangsiapa yang cinta padaku maka akan bersamaku didalam surga.

Cara mendapatkan hakekat kalimat ini yakni dengan mendakwahkan pentingnya menghidupkan sunnah Rasulullah, kemudian latihan , yaitu dengan cara menghidupkan sunnah dalam kehidupan kita  sehari-hari.

2. Sholat khusyu’ dan khudlu’

Artinya shalat dengan konsentrasi batin dan merendahkan diri dengan mengikut cara yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. maksudnya adalah membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah Swt didalam shalat kedalam kehidupan sehari-hari.

Fadlilah dari shalat khusyu dan khudlu bahwa Allah berfirman Sesungguhnya shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dalam hadits lain Carilah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat.

Cara mendapatkannya yaakni dengan mendakwahkan pentingnya shalat, kemudian latihan memperbaiki kwalitas shalat baik syariatnya maupun hakekat shalat

3. Ilmu ma’adzikir

Ilmu artinya semua petunjuk yang datang dari Allah Swt melalui baginda Nabi Muhammad saw.
Dzikir artinya mengingat Allah sebagaimana agungnya Allah. Adapun maksud dan tujuan Ilmu ma’adzikir yaitu mengamalkan perintah Allah Swt. pada setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah didalam hati dan mengikuti cara yang dilakukan oleh Rosul Muhammad saw.

Keuntungan atau fadlilah ilmu yaitu Rosulullah  saw bersabda  Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Allah akan memberikan kefahaman kepada agama. Dalam sabda yang lain Rosulullah menyatakan bahwa Barangsiapa berjalan mencari ilmu maka akan Allah mudahkan untuknya jalan menuju surga.

Adapun keuntungan dzikir adalah Rasul bersabda  Perumpamaan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dibandingkan dengan orang yang mati.
Cara mendapatkan ilmu maadzkikir adalah dakwahkan pentingnya ilmu maadzikir,  kemudian duduk dalam majlis ilmu, dan berdoa kepada Allah agar diberi hakekat ilmu, dan hendaknya melakukan dzikir kepada Allah dengan membaca tashbihat, shalawat dan istighfar masing-masing sebanyak 100 bada shubuh dan ashar.

4. Ikromul Muslimin

Arti ikromul muslimin adalah  Memuliakan sesama muslim, maksudnya adalah Menunaikan hak-hak sesama muslim tanpa  meminta hak daripadanya. Adapun keuntungannya bahwa Rasul bersabda
Barang siapa menutup aib saudaranya yang muslim maka Allah akan menutup aibnya dan barang siapa membuka aib saudaranya yang muslim maka Allah akan membuka aibnya sampai dia akan dipermalukan di rumahnya sendiri.

Adapun cara mendapatkannya adalah dakwahkan pentingnya ikramul muslimin, dan latihan dengan menyampaikan salam kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal, kemudian menyayangi yang muda, menghormati yang tua, memuliakan ulama

5. Tashihun niat

Tashihun niat artinya meluruskan niat, maksud dan tujuannya adalah Membersihkan niat pada setiap amalan semata-mata hanya karena Allah Swt. Adapun yang keuntungannya adalah Rosul bersabda “Sesungguhnya Allahtidak akan menerima amalan seseorang kecuali dengan ikhlas” Bersabda yang lain  : Wahai Muadz jagalah keihklasan karena amal yang ikhlas walau sedikit akan mencukupi.

Adapun cara mendapatkannya yakni dengan cara mendakwahkan pentingnya ikhlas, Latihan dengan cara : setiap beramal periksa niat kita, sebelum beramal, ketika beramal dan setelah beramal, bersihkan niat agar semata-mata hanya karena Allah.

6. Da’wah dan tabligh khuruj fi sabilillah

Artinya adalah mengajak, Tabligh menyampaikan dan khuruj fisabilillah adalah keluar di jalan Allah.
Maksud dan tujuannya adalah Memperbaiki diri, yaitu bagaimana agar dapat menggunakan harta diri dan waktu sebagaimana yang diperintahkan Allah.

Fadhilahnya adalah Allah berfirman : dan adakah yang perkataannya lebih baik daripada seseorang yang mengajak manusia kepada Allah. Adapun cara mendapatkannya dengan  mendakwahkan pentingnya dakwah dan tabligh. Kemudian latihan dngan cara keluar dijalan Allah minimal 4 bulan seumur hidup, 40 h setiap tahun, 3h setiap bulan dan 2,5 jam setiap hari.

Demikianlah arikel tentang mudzakarah 6 sifat para sahabat  Nabi, semoga memberikan manfaat bagi kita semua, Wassalam.

USHUL USHUL DAKWAH


Sekarang mari kita mudzakarah tertib-tertib dakwah. Orang-orang lama mengatakan. Orang yang keluar di jalan allah di umpamakan seperti orang sakit. Orang sakit harus mengikuti nasehat dokter dalam hal apa yang harus di lakukan dan apa yang tidak boleh di lakukan. Selama kita keluar ada empat yang di perbanyak, empat yang harus di kurangi, dan lain-lain sebagainya, di antaranya:

A. EMPAT YANG DI PERBANYAK
1. Perbanyak da'wah ilallah
2. Ta'lim wa ta'lum
3. Dzikir ibadah
4. Khidmat dengan akhlaq rasulullah SAW

B. EMPAT YANG DI KURANGI
1. masa makan dan minum
2. Istrahat banyak dan tidur berlebihan
3. Keluar dari masjid
4. Bicara yang sia-sia

C. EMPAT PERKARA YANG HARUS DI JAGA
1. Jaga ketaatan pada amir jama'ah
2. Dahulukan amalan ijtima'i
3. Jaga kehormatan masjid
4. Kesabaran dan tahan uji

D. EMPAT YANG DI TINGGALKAN
1. mengharap kepada machluk
2. Meminta kepada mahluk
3. Memakai barang orang tanpa izin
4. Tinggalkan sikap boros dan mubadzir

E. EMPAT HAL YANG DI HINDARI (tidak di sentuh)
1. Bicara politik (dalam dan luar negri)
2. Bicara tentang khilafiyah
3. Bicara aib orang dan masyarakat
4. Bicara tentang pangkat, sumbangan dana, dan status sosial masyarakat

F. EMPAT HAL YANG DI JAUHI
1. Merendahkan orang lain
2. Melihat kekurangan orang lain
3. Membandingkan
4. Tidak segera menolak dan menerima langsung sesuatu tanpa persetujuan amir

G. EMPAT PIHAK YANG DI DEKATI
1. Dekati para mubaligh (juru dakwah)
2. Dekati ahli ilmu (kyai, asatidz, ulama, santri)
3. Dekati ahli dzikir (thariqot, muzakkr)
4. Dekati penulis/pengarang kitab

H. EMPAT HAL YANG DI HINDARI
1. Menjadi amir
2. Menjadi imam
3. Pemberi fatwa
4. Alat tujuan orang lain

Sabtu, 04 Juni 2016

Dua Setengah Jam Saja


 2 ½ jam

Ini adalah mudzakarah maqomi yang disampaikan masyaikh dalam bayan hidayahnya kepada Jama'ah Maharasta yang akan bergerak di Indonesia.
Wallahua'lam.

Dalam mudzakarah ini, lebih ditekankan dalam kerja 2 ½ jam. Inti dari kerja 2 ½ jam adalah pengorbanan waktu kita sehari-hari selama 10% saja, tidak sampai 50% (setengah). Ini adalah tahap awal. Ada 4 hal pedoman yang harus dipegang teguh untuk kesuksesan dan keberhasilan kerja ini, yaitu :
  1.  Menetapkan waktu kerja;
  2.  Menyempurnakan waktu kerja;
  3. Istiqomah dalam kerja;
  4. Mengikuti arahan.
 1. Menetapkan Waktu Kerja

Dakwah adalah kewajiban individu setiap ummat Islam. Ibadah fardhu saja sudah ALLAH tetapkan waktu-waktunya. Sholat Fardhu 5 waktu, waktunya sudah ditetapkan Shubuh, Dzuhur, 'Ashar, Maghrib, dan 'Isya. Puasa wajib sudah ditetapkan waktunya pada bulan Ramadhan. Zakat fitrah, waktunya sebelum matahari 1 syawal terbit. Haji waktunya bulan Dzulhijjah. Maka untuk dakwah, kita harus benar2 menetapkan waktunya dengan benar Misalnya saya, menetapkan waktu 2 ½ jam
adalah pukul 04.30 WIB setiap hari. 

Maka setiap pukul 04.30 WIB saya harus sudah berada di Masjid. Menyelesaikan amalan infirodhi sebelum sholat shubuh.Ba'da sholat shubuh, ta'lim harian masjid. Ba'da ta'lim,dzikir pagi petang dan tilawah Al-Qur'an serta amalan infirodhi lainnya sampai Isyroq. Ba'da Isyroq, barulah memulai silaturrahmi, maksimal 2 rumah. Setiap rumah hanya 10 menit saja, sehingga ketika pukul 07.00 WIB, saya kembali ke masjid, berdo'a mohon hidayah, lalu kembali kerumah masing-masing.

Kaghuzari salah seorang dari jama'ah Maharasta, dia dahulunya adalah karyawan bagian finishing disebuah pabrik sepeda motor. Ketika ditasykil Masyaikh untuk 4 bln, ia katakan tidak sanggup, 40 hari, belum sanggup juga, 3 hari pun adaptari. Akhirnya Masyaikh tasykil agar dia buat 2 ½ jam setiap hari.dengan menetapkan waktunya dan tidak merubah-rubah waktunya tersebut. Akhirnya ia menyanggupi.

Hari pertama, kedua, ketiga tidak ada masalah. Namun, hari-hari selanjutnya ia kena tegur atasannya,
"kamu sering terlambat membuat perusahaan kita mengalami kerugian". Namun, ia katakan bahwa ia ada kerja yang lebih penting setiap pagi sampai jam 08.00, yaitu silaturahmi. Maka atasannya katakan, "Kalau begitu silahkan pilih. Silaturrahmi atau tetap kerja dengan disiplin". Maka ia musyawarah dengan isterinya, dan isterinya menyerahkan sepenuhnya keputusan itu padanya. Maka ia memutuskan, lebih baik saya tetap melaksanakan Silaturrahmi ini. Maka ia dikeluarkan dari perusahaannya.

Beberapa hari ia keluar dari perusahaan tersebut, maka datanglah seorang pengusaha luar negeri kepada perusahaan tempat ia bekerja. Pengusaha itu memesan orderan yang cukup banyak, namun para karyawan perusahaan itu mengatakan bahwa tidak mungkin orderan tersebut akan selesai karena bagian finishingnya telah keluar. Maka pengusaha tersebut katakan, "kalau begitu, beritahu saya dimana alamat bagian finishing tersebut". Setelah ia bertemu dengannya, pengusaha itu lalu mengajak kerjasama, "saya akan berikan fasilitas kepada saudara, asalkan saudara dapat menyelesaikan orderan ini dalam waktu sekian bulan. Tentang silaturrahmi, berdakwah dan sebagainya, itu terserah saudara, karena sekarang.saudara sendiri yang mengatur semuanya". Hingga. sampai sekarang, ia telah membawahi begitu banyak karyawannya, tanpa ia mengganti-ganti waktu 2 ½ jamnya. Subhanallah...!

2. Menyempurnakan Waktu Kerja

Allah SWT inginkan amalan yang sempurna. Sholat shubuh sempurna 2 rakaat, dzuhur sempurna 4 rakaat, dst. Maka kerja dakwah pun kita harus berusaha sempurna. 2 ½ Jam adalah 150 menit. Nah setelah kita tetapkan waktu 2 ½ jam kita dan selama waktu tersebut, TIDAK DIBENARKAN KITA MENGURANGI WAKTU KERJA. Selama kerja 2 ½ jam, jangan sampai kita pulang kerumah, atau bertemu dengan anak isteri, karena hakikatnya adalah kita meninggalkan dunia terkhusus untuk kepentingan akhirat, sehingga sangat dilarang keras membawa Handphone ketika melaksanakan 2 ½ jam. Sesungguhnya ini adalah pengorbanan kita sehari-hari. Allah SWT hanya minta 10% waktu kita full untuk- NYA. Hanya 10%.

Karghuzari (Laporan) juga seorang jama'ah Maharasta tersebut. Dahulu, ia kerja dakwah hanya sambilan/iseng-iseng. 2 ½ jam pun belum sempurna. Sehingga, ketika ditasykil membuat 2 ½ jam dengan sempurna, ia pun mulai belajar sempurna dalam 2 ½ jam. Hari pertama, kedua,berjalan lancar Alhamdulillah. Hari ketiga, ia buat 2 ½ jam, ia merasa seperti ada yang lain. Ingin sekali ia pulang menjenguk anak isterinya, namun ditahannya karena ALLAH. Selesai 2 ½ jam ia bergegas pulang. Ia ketuk pintu rumahnya dengan ucapan salam, maka sang isteri membuka pintu dengan wajah sembab seperti habis menangis. Tanpa ditanya ia pun bercerita "tidak lama setelah abi berangkat 2 ½ jam tadi, tiba2 anak kita tubuhnya kejang-kejang, wajahnya membiru dan tak lama kemudian keluar cairan dari mulutnya seperti berbusa, Saya terkejut, takut, cemas, khawatir, bingung. Saya tidak tau harus berbuat apa. Ingin saya berlari memanggil abi, namun saya ingat bahwa abi akan 2 ½ jam yang abi katakan bahwa selama 2 ½ jam, apapun yang terjadi dirumah, jangan pernah hubungi saya.Karena itu adalah waktu khusus untuk ALLAH. Hubungilah ALLAH. Saya pun menangis, tidak tau harus berbuat apa. Namun, segera saya berwudhu. Langsung sholat hajat 2 rakaat. Saya sholat sambil menangis memohon bantuan ALLAH swt. Saya mohon pertolongan ALLAH swt. Saya bersujud lama sambil menangis memohon belas kasih untuk anak kita. Selesai sholat, saya lihat anak kita semakin terlihat parah. Semakin saya panik namun tetap berusaha menangis pada-NYA,memohon belas kasih-NYA untuk anak kita. Saya terus bersujud dan berdo'a sambil berlinangan air mata, Ya ALLAH tolonglah anak saya, tolonglah anak saya ya ALLAH, karena suami saya sedang menolong agamaMU.Lama saya terus bersujud, menangis sambil berdo'a sampai saya dikejutkan oleh ketukan pintu darimu. Saya terkejut, saya lihat anak kita sudah tidak ada dipembaringannya. Saya semakin kalut, wahai abi.Namun lihatlah sekarang, anak kita sudah berlari-lari ceria seolah tidak pernah terjadi apa-apa padanya. Allah telah menolongnya dengan kuasa-NYA. ALLAHUAKBAR..!!

3. Istiqomah Dalam Kerja

Adalah hal terpenting untuk selalu melaksanakan kerja ini dengan berketerusan, tanpa mengenal lelah, dengan keyakinan, apabila kita tolong agama ALLAH, maka ALLAH pasti akan menolong kita. Kalau sudah ALLAH swt yang menolong kita, masalah apapun pasti akan diselesaikan-NYA.

4. Mengikuti Arahan

Setiap ibadah ada aturan dan tertibnya (Ushul-ushulnya). Dakwah adalah ibadah yang sempurna, maka harus mengikuti tertib dan adab-adabnya, diantaranya :

a. Pembicaraan dalam silaturrahmi, 4 perkara yang wajib disampaikan :
  1. Sampaikan pentingnya Iman, pentingnya Laailahaillallah Muhammadarrasulullah;
  2. Sampaikan pentingnya sholat berjama'ah dimasjid;
  3. Sampaikan pentingnya ilmu dengan membentuk majelis ilmu (terutama fadhail);
  4. Sampaikan pentingnya dzikir, tilawat Qur'an, do'a sehari-hari. Lalu sampaikan, bahwa untuk mendapatkan ini semua, perlu belajar. InsyaALLAH, nanti akan ada pertemuan seluruh ummat Islam di ......... (kawasan kita). Dari masjid kita akan berangkat satu rombongan belajar mendapatkan 4 perkara tersebut selama 4 bulan. Bapak ikut tidak? Ia mungkin akan katakan, "wah, nanti dulu mas, saya masih sibuk". Tasykil kembali, "Kalau tidak, yang lebih ringan pak, 40 hari saja pak. Sebentar saja. Ia. mungkin katakan, insyaALLAH niat. Tasyki lagi, "begini pak, nanti minggu ketiga (atau minggu keberapa nishab mahala kita) akan kita bentuk rombongan untuk belajar mendapatkan 4 perkara tadi pak, hanya selama 3 hari saja pak. Gimana pak, masih ada waktu 10 hari lagi? Siap ga pak? InsyaALLAH..... Maka dengan sering- seringnya kita berbicara tasykil begini, yang terlebih dahulu diberangkatkan ALLAH swt adalah kita yang sering-sering mendakwahkan perkara tersebut.
b. Senjata kecil yang dibawa ketika 2 ½ jam :
  1.  Siwak
  2.  Buku notes
  3. Pena (mencatat nama yang dikunjungi)
  4. Tasbih
Senjata besar yang perlu kita persiapkan untuk membawa jamaah keluar (3 hari) :
  1. Buku ta'lim 3 set (Fadhilah 'Amal, Fadhilah Sedekah, Muntakhob ahadits, Hayatush-shahabah)
  2. Alat khidmat
c. Perkara yang tidak dibenarkan ketika 2 ½ jam :
  1. Membawa Handphone;
  2. Tidur;
  3. Berbicara perkara dunia; (apalagi politik, khilafiyah dsb)
Nah, inilah amalan 2 ½ jam setiap hari. Apabila masjid kita sudah 5 amal, maka kita bantu buat kerja seperti ini dengan masjid tetangga kita (yang belum sempurna 5 amal). Caranya, buat jaulah 2 dimasjid tetangga kita, dengan kerja silaturrahmi seperti di atas (Jaulah Khususi).
  1. Tetapkan waktu jaulah 2 jam berapa, misalnya ba'da Maghrib;
  2. Setengah jam sebelum maghrib, maka kita dengan rombongan dari masjid kita harus sudah sampai dimasjid tetangga untuk meng-usuli (memberitahu) teman-teman di masjid tetangga kita tersebut, terutama yang karkun. Sampaikan bahwa ba'da maghrib ada jaulah.
  3. Ba'da maghrib, kumpulkan karqun tempatan, beri fadhilah silaturrahmi dan sampaikan apa saja pembicaraan dalam silaturrahmi tersebut.
  4. Bentuk pasangan. Misalnya yang hadir ada 4 orang, maka bentuk saja 2 jama'ah (masing-masing 2 orang), dengan teknis, 1 orang lama dengan 1 orang baru.
  5.  Sampaikan pada orang baru tersebut, bahwa ketika silaturrahmi ini, dalam satu jama'ah/rombongan kita akan mendatangi 2 rumah. Rumah pertama orang lama yang berbicara, dan rumah kedua orang baru yang berbicara. Sehingga orang baru tersebut harus menyimak pembicaraan orang lama dalam rumah pertama tersebut.
Hal ini dibuat seterusnya, hingga terbentuklah rombongan 3 hari dari masjid tempat kita jaulah tersebut. Hingga bila masjid tempat kita jaulah 2 tersebut sudah mandiri, maka dapat kita lepas dan kita mencari masjid baru untuk menghidupkan usaha 2 ½ jam.

Demikian saja yang dapat saya ingat. Karena berhubung saya tidak duduk langsung bermudzakarah dengan jama'ah Maharasta tersebut, dan lagipula saya di maqomi belum buat hal tersebut seluruhnya. Namun, saya selalu berniat untuk membuat 2 ½ jam ini dengan sempurna. Karena ini adalah usaha dan kerja SAYA untuk agama.

Subhanallahu wa bihamdihi Subhanakallahumma wa bihamdika
Asyhaduanlaailahailla anta
Astaghfiruka wa atubu ilaika.

7 Keutamaan Bulan Ramadhan dan Puasa Ramadhan

 
7 Keutamaan Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al-Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih  sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan,”(Dalam ayat ini) Allah ta’ala memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ‘alaihimus salam.” (Tafsirul Qur’anil Adzim, I/501, Darut Thoybah)

Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,”Pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini karena banyaknya amal saleh dikerjakan sekaligus untuk memotivasi umat islam untuk melakukan kebaikan. Pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang yang beriman. Setan-setan diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan selain Ramadhan.” (Majalis Syahri Ramadhan, hal. 4, Wazarotul Suunil Islamiyyah)

Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan

Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah -yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.
Allah ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr [97] : 1-3)

Dan Allah ta’ala juga berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3)

Ibnu Abbas, Qotadah dan  Mujahid mengatakan bahwa malam yang diberkahi tersebut adalah malam lailatul qadar. (Lihat Ruhul Ma’ani, 18/423, Syihabuddin Al Alusi)

Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazaar sebagaimana dalam Mujma’ul Zawaid dan Al Haytsami mengatakan periwayatnya tsiqoh/terpercaya. Lihat Jami’ul Ahadits, Imam Suyuthi)

Keutamaan Puasa

1. Puasa adalah Perisai

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)

2. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga
3. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan
4. Bau Mulut Orang yang Bepuasa Lebih Harum di Hadapan Allah daripada Bau Misik/Kasturi

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ . وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Allah berfirman,’Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah,’Saya sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya’. “ (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Puasa akan Memberikan Syafaat bagi Orang yang Menjalankannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam Mujma’ul Zawaid)

6. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Bagi Orang yang Berpuasa akan Disediakan Ar Rayyan

Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama  Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga pembahasan di atas dapat mendorong kita agar lebih bersemangat untuk mendapatkan keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan dengan cara menghiasi hari-hari di bulan yang penuh berkah tersebut dengan amal saleh yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang mulia.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam

Minggu, 10 April 2016

HAL-HAL YANG DIBICARAKAN KETIKA KHUSUSI

Ada empat hal yang dibicarakan ketika khususi
1. Iman Yakin
2. Pentingnya shalat berjamaah
3. Pentingnya Dzikir ibadah dan Ilmu
4. Tasykil

  • Tasykil
Misalkan kita berjumpa dengan seorang bapak yang berumur 50 tahun


Pertama tasykil 4 bulan
Alhamdulillah pak, bapak sudah diberikan Allah SWT umur yang panjang sampai 50 tahun. 50 tahun ini sama dengan 600 bulan. 12 X 50 = 600 bulan . Jadi, bapak sudah hidup dipermukaan bumi ini sudah 600 bulaaaan. 600 bulan ini adalah masa yang sangat panjang sekali. Apalah salahnya kita luangkan waktu 4 bulan saja untuk belajar agama. 4 bulan dibanding 600 bulan belum ada apa-apanya. 600 bulan ini kita sudah meluangkan waktu untuk perkara dunia. Apalah salahnya bapak meluangkan waktu 4 bulan untuk memperjuangkan agama Allah SWT.

Wujudkan dalam pikirannya bahwa masa 4 bulan itu adalah singkat. Usahakan selalu tasykil 4 bulan supaya semua manusia tidak asing lagi dengan perkataan 4 bulan. Jadi, bapak sedia untuk keluar 4 bulan. Bapak itu pun menjawab, “Insya Allah nanti setelah saya pensiun”. Gak ada masalah yang penting dia sudah ada niat walaupun setelah pensiun. Catat namanya keluar 4 bulan setelah pensiun. Walaupun masih catat nama tetapi ini sudah dipandang Allah SWT.
  
Kedua tasykil 40 hari
Jadi pak, selain program 4 bulan kita juga ada program 40 hari. Untuk mendapatkan perkara dunia kita rela melungkan waktu belasan tahun. 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA, S1 4 tahun, S2 2 tahun. Kurang lebih 18 tahun untuk perkara dunia. 18 tahun sama dengan 216 bulan dan sama dengan 6.480 hari. 18 X 12 X 30 = 6.480 hari. 6.480 hari telah kita gunakan untuk belajar perkara dunia. Apalah salahnya kita meluangkan waktu 40 hari untuk belajar agama. 40 hari dibanding 6.480 hari belum ada apa-apanya.     

Wujudkan dalam pikirannya bahwa masa 40 hari itu adalah singkat. Jangan lupa menyampaikan pentingnya menjaga shalat berjamaah selama 40 hari tanpa ketinggalan takbiratul ula akan mendapat dua jaminan (40 hari itu sama dengan 200 waktu shalat, maka diberi dua jaminan). Satu keselamatan daripada neraka dan kedua bebas dari sifat munafiq.


Jadi, bapak sedia untuk keluar 40 hari. Bapak pun menjawab, “Insya Allah nanti kalau saya ada cuti saya niat keluar 40 hari. Arahkan dia kepada nisab tahunan kita kalau dalam maqami. Misalkan nisab kita bulan 7. Katakan, paka bulan 7 ini kita akan menghantar rombongan untuk keluar 40 hari kalau bisa bapak ambil cutinya bulan 7 saja. Insya Allah pak. Insya Allah jawab bapak tadi. Catatan namanya untuk keluar 40 hari bulan 7.

Ketiga tasykil 3 hari
Jadi pak selai program 40 hari kita juga punya program yang sangat singkat yaitu 3 hari setiap bulannya. Umur bapak sudah 50 tahun berarti. 50 X 12 X 30 = 18.000 hari bapak sudah hidup dipermukaan bumi ini. Apalah salahnya bapak meluangkan waktu 3 hari saja untuk belajar agama. 18.000 hari dibanding 3 hari belum ada apa-apanya.
Jadi pak, minggu keempat ini hari sabtu jam 8 pagi kita kumpul dimesjid kita. Untuk belajar 3 hari. Jadi 3 hari ini adalah cara belajar cepat untuk memahami agama. Sepulangnya keluar 3 hari kita akan ada kekuatan untuk menghidupkan agama dalam keluarga kita.

Insya Allah pak. Insya Allah jawab bapak tadi. Catatkan namanya untuk keluar 3 hari minggu keempat bersama kita.

Jangan lupa menyebutkan nama hari dan jam keberangkatan supaya bapak tadi betul-betul buat persiapan yang matang untuk keluar 3 hari.

ALAMAT MARKAZ DAKWAH TABLIGH SELURUH INDONESIA

1. D.I Aceh
  • Banda Aceh - Msj. Muhajirin, Jl. Raya Lhok Punge Blangcut.
  • Aceh Besar - Msj. Jami Bukit Baru, Montasik.  
  • Aceh Timur - Msj. Kp. Lawa (depan Langsa).
  • Aceh Barat - Msj. Jami Nurul Huda, Meulaboh.

2. Sumatera Utara
  • Medan - Msj. Hidayatul Islamiyah, Jl. Gajah Medan. Msj Kampus UISU Jl Sisingamagaraja. Medan
  • Siantar - Msj. Al-Fhal, Jl. Rakuta Sembiring lorong no.9 Martuba.
  • Asahan - Mushola Kampus UNA, Jl. Sisingakmangaraja Kisaran.
  • Sidi Kalang - Mesjid Lama, Pasar Lama no. 71.
  • Rantau Prapat - Msj. Uswatun Hasanah, Pd. Matinggi (dekat kantor Bupati lama).

3. Riau
  • Pekan Baru - Msj. Al- falah, Jl. Sumatera, Pekan Baru.
  • Tanjung Pinang - Msj. Baiturrahman, Jl. Seilang dompak, Tanjung Pinang - Kep. Riau.
  • Dumai - Msj. Istiglal, Jl. Yos Sudarso, Dumai.
  • Tanjung Balai Karimun - Msj. Darul lanah, Jl. Teluk Air.
  • Duri - Ms. Ahlul Sunah, Simp. Babusalam, Jl. Sudirman.
  • Batam - Msj. Raya Baiturahim, Sekupang, Batam.

4. Sumatera Barat
  • Padang - Msj. Muhammadan, Jl. Pasar Batipuh No. 19.
  • Bukit Tinggi - Ms. Al-Ihsan, Jl. Pemuda (samping RPH)
  • Padang Panjang - Ms. Al Munawarah alamat bancah laweh kel.tanah hitam..padang panjang..
    dan juga pesantren barin Al Munawarah alamat kampung jambak padang panjang
  • Pasaman - Msj. Taqwa Kota Gadang, Jaya Kinali Pasaman Barat.
  • Lubuk Sank - Msj. Al-Jihad, Desa Ladang Panjang Bonjol.

5. Jambi
  • Kodya Jambi - Msj. Al Azhar, Simpang 4 Jelutung-Kodya Jambi.
  • Teluk Sabung - Msj. Raya Kuala Tungkal, Tanjung Sabung.
  • Sungai Penuh - Msj. Agung Pd. Tinggi, Jl. Soekarno-Hatta, Sungai Penuh.

6. Sumatera Selatan
  • Palembang - Msj. Jami Al-Burhan, Jl. Basuki Rahmat no.66, Palembang.
  • Baturaja - Msj. Al-Mutaqien, Tj. Agung Saung Naga, Baturaja.
  • Lahat - Msj. Al-Mutaqien, Jl. Simpang Raya Lahat, Linggau.
  • Bangka - Msj. Ar-Rohman, Jl. Mentok Perumnas, Pangkal Pinang, Bangka.
  • Banyuasin - Masjid Al-Fatah Ponpes Al-Fatah Pancor, Jl. Palembang - Jambi Km. 62 Banyuasin

7. Bengkulu
  • Bengkulu - Msj. Al-Muhajirin, Komp. Transmigrasi, Kel. Tanah Patah.

8. Lampung
  • Bandar Lampung -Msj Jami'  Kebon Bibit, Jl Raden Gunawan Blkg Kantor BLPP Areal Ponpes Al-Qirom.
  • Metro Lampung Tengah - Msj. Nurul Iman, Jl. Jend. Sudirman Anjar, Agung Metro.
  • Kotabumi Lampung Utara - Msj. Maritaqwa, Jl. Raden intan, Kotabumi.
  • Krui Lampung Barat - Msj. Nurul Huda, Desa Ulu Krui (kamp. Baru), Pesisir Tengah Krui Lampung Barat.

9. DKI Jakarta
  • Jakarta - Msj. Jami Kebon Jeruk, Jl. Hayam wuruk 83 & Msj. Al-Mutaqien, komp. RS. Paru-paru, Ancol-Jakarta.
  • Parung - Msj. Ar-Rahmat, Pesantren Daarut Tatsur.
  • Citerup - Msj. As-Shoheh, Barat Pasar Citereup.
  • Tanggerang - Msj. Al-Hikmah, Tanah Tinggi Tanggerang.

10. Jawa Barat
  • Bandung - Msj. Al Madinah,  Jl. Depok Raya 2A-Antapani
  • Cilegon - Msj. Raudhotul lannah, Pondok Cilegon Indah, Cilegon.
  • Bogor - Msj. Nurul Hidayah, Jl. Ledeng Komp. BPPL, Gunung Batu, Ciomas.
  • Cipanas/Cianjur - Msj. As-Saldiyah, Pasar Cipanas.
  • Sukabumi - Msj. Ar-Rahman, Jl. Raya Ciandam Sukaraja, Sukabumi.
  • Indramayu - Msj. At-Taqwa, Jl. Samsu, Indramayu.
  • Cirebon - Msj. Kesepuhan Keraton, Cirebon.
  • Ciamis - Msj. Raya babagan, Jl. Raya babagan 117, Pangandaran, Ciamis.
  • Kuningan - Msj. Al-Istiqomah Desa Balong Kec.Sindang Agung Kab.kuningan 
  • Karawang - Msj. Pasar Lohar, Karawang.
  • Subang/Pamanukan - Pesantren Mithatul Huda, Pamanukan.
  • Purwakarta - Msj. Al-Muhajirin, Komp. Usman Singawinta, Purwakarta.
  • Tasikmalaya - Msj. Al-Ikhlas, Jl.Suaka , Kp.Cibeubeur, Kec. Kawalu.
  • Majalengka - Msj. Jami Majalengka.
  • Sumedang - Msj. Al-Hikmah (Depan Ps. Swalayan) Sindang Raja Sumedang.
  • Garut - Msj. Al-Mubarok (seberang terminal bis Guntur), Garut.
  • Cianjur - Msj Al-Ikhlas Jl. Raya Panembong, Cangklek

11. Jawa Tengah
  • Semarang - Pondok Pesantren Khoiro Ummah, Jln Semarang - Kendal Raya.
  • Pekalongan - Msh. Ar-Rahmat, Jl. WR. Supratman Gg. 7, Panjang Wetan..
  • Solo - Mjs. An-Ni'mah, Jl. Kom Yos Sudarso no.6, Tanjung Anom, Solo.
  • Sragen - Pesantren Al Wihdah, Jl. KH. Wahid Hasyim 113, Kuwung Sari.
  • Magelang - Msj. An-Nur, Karang Geneng Payaman, Magelang.
  • Yogyakarta - Msj. Al-Itihad, Jl. Kaliurang km. 5 GG, Dumo no.1 Jogja.
  • Purwokerto - Msj. Nur-Iman, Jl. Pahlawan Tanjung, Purwokerto.
  • Banjarnegara - Msj. Ar-Rohman, Purwonegoro, Banjarnegara.
  • Pati - Msj. Baitussalam, Jl. Ronggo Warsito, Pati.
  • Purworejo - Msj Kauman Al-Firdaus, Kemiri

12. Jawa Timur
  • Surabaya - Msj. Nurul Hidayah, Jl. Ikan Gurame V-13, Perak Barat-Surabaya.
  • Magetan - Msj. Al-fatah, Trangkil, Magetan.
  • Jember - Msj. Syuhada BTN, Mastrip, Jl. Bangka, Jember.
  • Malang - Msj. Pelajar Mahasiswa, Jl. Mt. Haryono IX D, Malang.
  • Pamekasan - Pond. Pesantren Madukawan, Pal Peto Pengantenan.
  • Jombang - Pondok Midanut ta'lim Mayangan, Jogoroto Jombang

13. Bali
  • Denpasar - Msj. Raya Ar-Rahmat, Jl. Raya Kuta 75, Kuta Denpasar - Bali.

14. Nusa Tenggara Barat
  • Lombok - Msj. Raya At-Taqwa, Jl. Anyelir I, Mataram.
  • Bima - Msj. Kampung dara, Terminal bima, Bima
  • Alas - Msj. Sabnatunajah, Kp. Telaga Bakti, Alas.
  • Dompu - Msj. Agung Baiturahman, Dompu.
  • Sumbawa - Msj. At-Taqwa, Polres Sumbawa, Jl. Hasanudin, Sumbawa Besar.
  • Sumbawa Timur - Msj. Hambala, Waingapu, Sumbawa Timur.

15. Nusa Tenggara Timur
  • Labuhan Bajo - Msj. Nurul Falaq, Labuhan Bajo.
  • Flores Timur - Msj. Postoh, Laramunta.

16. Kalimantan Barat
  • Pontianak - Msj. Quba, Jl. Parit haji husin II, Pontianak.
  • Singkawang - Msj. Babussalam, Jl. Ali Anyang (depan terminal baru).
  • Sanggau - Msj. Al-Hikmah (samping kantor pos), Sanggau.
  • Ketapang - Msj. At-Taqwa, Kampung Kauman, Ketapang.
  • Mempawah - Msj. Al-Algriya, Jl. Bandan Adi Pasir, Palembang, Mempawah.

17. Kalimantan Selatan
  • Banjarmasin - Msj. Al-Ihsan, Jl. Sebrang mesjid Rt. 02, Banjarmasin.
  • Martapura - Msj. At-Taqwa, Jl. Mesjid no.7 Rt. 01, Pakuman, Martapura.
  • Pagatan - Msj. Jami Pagatan, Kota Baru Pagatan.
  • Amuntai - Msj. Baiturahman, Desa Penyiuran Amuntasi.

18. Kalimantan Tengah
  • Palangkaraya - Msj. Al-Kuhajin, Jl. Rajawali I, Palangkaraya.
  • Pangkalan Bun - Msj. Al-Jihad.
  • Sampit- Msh. Al-Fatah, Karya Baru Rt. 31, Sampit.

19. Kalimantan Timur
  • Balikpapan - Msj. Nurul Ala, Jl. Klamono Gunung Pipa, Balikpapan.
  • Samarinda - Msj. Baiturahim.
  • Bontang - Msj. Al-Ihwan.
  • Berau - Msj. Mardhatullah, Jl. Sungai Bendungan, Tj. Redab.

20. Sulawesi Selatan
  • Ujung Pandang - Msj. Mampang Raya, Jl. Veteran Selatan 160.
  • Pare-Pare - Msj. Al-Falah, Cappa Galung, Pare-Pare.
  • Makassar - Msj. Kerung-Kerung, Jl. Kerung-Kerung.

21. Sulawesi Tengah
  • Palu - . Masjid Al-Awwabin Jl Mangga.
  • Lubuk Banggai - Msj. Al-Huda, Kel. Mahas Luwuk, Banggai.

22. Sulawesi Tenggara
  • Kendari - Msj. Sablul Muttaqien, Jl. Mayjen S. Parman no. 126, Kampun Unhalu Kemaraya.
  • Muna - Msj. Darussalam, Kel. Mangga Kuning, Kec. Kotabu, Kab. Muna.

23. Sulawesi Utara
  • Manado - Msj. Al-Mansyur, Jl. H. Agus Salim, Manado.

24. Gorontalo :* Gorontalo - Msj Ar-Rahman Kel. Siedeng, Kota Selatan.

25. Maluku

  • Ambon - Msj. Darul Ulum Oli, Kp. Hiku, Ambon.
  • Maluku Tengah - Msj. Let Waru Seram Utara Maluku Tengah.
  • Ternate - Msj. Al-Amin, Jl. Pulau Jawa II, Ternate.

26. Irian Jaya
  • Jayapura - Msj Serambi Madinah/ Ma'had Darul Ulum, Jln Sekoci , Kelapa dua, Entrop
  • Manukrawi - Msj. Jami Merdeka, Jl. Bandung Manukrawi
  • Sorong - Msj. Jami Merdeka, Jl. RA. Kartini Boswesen, Sorong.

27. Timor-Timur
  • Dilli - Msj. Muhajirin.