1. Iman Yakin
2. Pentingnya shalat berjamaah
3. Pentingnya Dzikir ibadah dan Ilmu
4. Tasykil
- Tasykil
Misalkan kita berjumpa dengan seorang bapak yang berumur 50 tahun
Pertama tasykil 4 bulan
Pertama tasykil 4 bulan
Alhamdulillah
pak, bapak sudah diberikan Allah SWT umur yang panjang sampai 50
tahun. 50 tahun ini sama dengan 600 bulan. 12 X 50 = 600 bulan . Jadi,
bapak sudah hidup dipermukaan bumi ini sudah 600 bulaaaan. 600 bulan
ini adalah masa yang sangat panjang sekali. Apalah salahnya kita
luangkan waktu 4 bulan saja untuk belajar agama. 4 bulan dibanding 600
bulan belum ada apa-apanya. 600 bulan ini kita sudah meluangkan waktu
untuk perkara dunia. Apalah salahnya bapak meluangkan waktu 4 bulan
untuk memperjuangkan agama Allah SWT.
Wujudkan dalam pikirannya bahwa
masa 4 bulan itu adalah singkat. Usahakan selalu tasykil 4 bulan
supaya semua manusia tidak asing lagi dengan perkataan 4 bulan. Jadi, bapak sedia untuk keluar 4
bulan. Bapak itu pun menjawab, “Insya Allah nanti setelah saya
pensiun”. Gak ada masalah yang penting dia sudah ada niat walaupun
setelah pensiun. Catat namanya keluar 4 bulan setelah pensiun.
Walaupun masih catat nama tetapi ini sudah dipandang Allah SWT.
Kedua tasykil 40 hari
Kedua tasykil 40 hari
Jadi
pak, selain program 4 bulan kita juga ada program 40 hari. Untuk
mendapatkan perkara dunia kita rela melungkan waktu belasan tahun. 6
tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA, S1 4 tahun, S2 2 tahun. Kurang lebih
18 tahun untuk perkara dunia. 18 tahun sama dengan 216 bulan dan sama
dengan 6.480 hari. 18 X 12 X 30 = 6.480 hari. 6.480 hari telah kita
gunakan untuk belajar perkara dunia. Apalah salahnya kita meluangkan
waktu 40 hari untuk belajar agama. 40 hari dibanding 6.480 hari belum
ada apa-apanya.
Wujudkan dalam pikirannya bahwa masa 40 hari itu adalah singkat. Jangan lupa menyampaikan pentingnya menjaga shalat berjamaah selama 40 hari tanpa ketinggalan takbiratul ula akan mendapat dua jaminan (40 hari itu sama dengan 200 waktu shalat, maka diberi dua jaminan). Satu keselamatan daripada neraka dan kedua bebas dari sifat munafiq.
Jadi, bapak sedia untuk keluar 40 hari. Bapak pun menjawab, “Insya Allah nanti kalau saya ada cuti saya niat keluar 40 hari. Arahkan dia kepada nisab tahunan kita kalau dalam maqami. Misalkan nisab kita bulan 7. Katakan, paka bulan 7 ini kita akan menghantar rombongan untuk keluar 40 hari kalau bisa bapak ambil cutinya bulan 7 saja. Insya Allah pak. Insya Allah jawab bapak tadi. Catatan namanya untuk keluar 40 hari bulan 7.
Ketiga tasykil 3 hari
Jadi
pak selai program 40 hari kita juga punya program yang sangat singkat
yaitu 3 hari setiap bulannya. Umur bapak sudah 50 tahun berarti. 50 X
12 X 30 = 18.000 hari bapak sudah hidup dipermukaan bumi ini. Apalah
salahnya bapak meluangkan waktu 3 hari saja untuk belajar agama.
18.000 hari dibanding 3 hari belum ada apa-apanya.
Jadi pak, minggu keempat ini
hari sabtu jam 8 pagi kita kumpul dimesjid kita. Untuk belajar 3 hari.
Jadi 3 hari ini adalah cara belajar cepat untuk memahami agama.
Sepulangnya keluar 3 hari kita akan ada kekuatan untuk menghidupkan
agama dalam keluarga kita.
Insya Allah pak. Insya Allah jawab bapak tadi. Catatkan namanya untuk keluar 3 hari minggu keempat bersama kita.
Jangan lupa menyebutkan nama
hari dan jam keberangkatan supaya bapak tadi betul-betul buat
persiapan yang matang untuk keluar 3 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar